Sárasvatī EP Launch - Story of Peter (Kembalinya Sang Biduan)

Tanggal 22 Juli 2010 menjadi tanggal bersejarah untuk seorang Risa Saraswati (mantan vokalis Homogenic) yang berhasil menggelar launching EP perdananya Story of Peter di Bumi Sangkuriang dan berhasil membuktikan bahwa dia masih bisa eksis di dunia musik walaupun telah berpisah dari Homogenic. Dan malam itu menjadi malam istimewa untuk saya karena akhirnya dapat melihat penampilan Risa diatas pentas kembali dan mendengarkan suara merdunya secara langsung. Penampilannya malam itu benar-benar menjadi obat penawar rindu bagi siapapun yang menyukai suaranya dan penampilannya di atas panggung.

Yang membuat gigs malam itu spesial adalah, selain free of charge alias GRATISAN, Sarasvatī menggandeng banyak para seniman musik indie terkenal, seperti Dimas Ario (BOTC), Egi Anggara (Cherbomb), Akew (Beside), Diantra (Hollynobody.) dan lain-lain. Didukung oleh sekelompok musik orkestra (string, brass) dan dilengkapi dengan 4 orang backing vokal. Tampil perdana Sarasvatī kala itu benar-benar all out dan kolosal.

Malam itu acara dibuka oleh penampilan 2 band indie dengan musik yang sangat kental dengan nuansa etnis, yaitu Deugalih and Folks dan Tigapagi. Deugalih and Folks menggabungkan musik pop/rock, jazz dan unsur-unsur musik Bali sedangkan Tigapagi menggabungkan musik pop dengan nada-nada pentatonis sunda. Mungkin alasan panitia mengundang 2 band indie yang musiknya kental dengan nuansa kedaerahan itu disesuaikan dengan Sarasvatī yang salah satu lagunya mengandung unsur etnis juga.

Sekitar jam 10.30 Sarasvatī naik pentas dengan dress code hitam-hitam. Setelah perkenalan singkat ia langsung menggeber lagu pertama yaitu Cut and Paste. Hm.. bunyi-bunyian drum statis di awal lagu mengingatkan saya pada Homogenic. Dilanjutkan dengan lagu ke-2 yaitu Fighting Club, Arina Mocca tampil sebagai cameo di lagu ini.

Ada hal unik di gigs malam itu yaitu penampilan dari mahasiswa seni rupa ITB yang berakting menjadi Peter, dengan kostum khusus buatan mereka. Dia berjalan dikerumunan penonton dan sukses membuat penonton bingung serta menjadi hiburan tersendiri. Ditambah lagi Risa yang memanggil-manggil nama Peter dengan eerie voice-nya, membuat saya sedikit merinding takut Peter yang asli hadir di atas panggung.

Sarasvatī mengcover lagu milik Fanky Sahilatua yang berjudul Perjalanan. Lagu itu ia dedikasikan untuk kedua orang tuanya. Saya suka cara Risa membawakan lagu itu, dan sesekali saya lihat mata Risa berkaca-kaca saat menyanyikan lagu itu, sangat menyentuh.



Lagu Bilur menjadi lagu paling mencekam yang dibawakan Sarasvatī. Dengan cahaya lampu yang remang-remang, terdengar suara dentingan piano dan munculah seorang penyinden ke pentas membawa lilin. Lagunya begitu galau. Menurut Risa, lagu ini diangkat dari kisah nyata nan tragis. Lagu ini sangat unik karena menggabungkan unsur sunda kedalamnya. Sang penyinden menyanyi dipertengahan lagu diiringi suara suling bambu dan kecapi sunda. Benar-benar perpaduan yang luar biasa dan menurut saya ini adalah lagu terbaik dari Sarasvatī.

Penampilan Sarasvatī ditutup oleh sebuah lagu yang berjudul Story of Peter yang ia dedikasikan untuk sahabat ghaib-nya Peter. Peter sang makhluk halus menjadi inspirasi Risa dalam bermusik. Wajar saja dari mulai lagu dan tema panggungnya sangat kelam, ditambah lagi suasana malam jum'at kala itu. Sedikit menyeramkan dan tidak sedikit yang merasa merinding, entah karena kedinginan, penampilan Sarasvatī yang spektakuler atau karena suasana yang kelam tadi. Over all, gigs yang sangat keren dan sebuah langkah yang berhasil oleh Sarasvatī (terutama Risa Saraswati) untuk mulai memasuki dunia musik (kembali).

Download Sarasvati - Oh I Never Know
Artikel Terkait :

Masihkah Kau Ingat, OZ Papi Mami?

Oz Papi Mami (Pagi-Pagi Makin Miring) adalah acara radio paling juara dari Radio Oz 103.1 Fm Bandung. Mengudara semenjak tahun 2006 dengan host yang amat sangat luar biasa Vivie dan Vecky. Acara ini membuat otak anda miring dan misleuk di pagi hari. Disana kita bisa request, topic sharing, jualan dan ngerjain orang-orang yang ulang tahun.

Acara semakin gokil dengan humor-humor dari papi mami ketika mengomentari sms dari anak pungut. Anak pungut? Anak pungut adalah sebutan untuk para pendengar OZ Papi Mami. Siapakah diantara anda yang merasa anak pungut? Masih ingat dengan istilah-istilah ajaib yang sering di lontarkan si Mami seperti, "EMBERTAWATI BINTI CEU ETI" atau "NUMPANG TANYA TOKO SEBELAH". It's really Beyond imagination...

Bagian yang paling ditunggu-tunggu oleh para anak pungut pastinya adalah segmen terakhir, dimana Papi-Mami bakal ngerjain orang-orang yang ulang tahun di hari itu via telepon. Seringnya sukses dan heboh, tapi terkadang garing atau si korban keburu ngeh duluan. Disini menunjukkan betapa Papi Mami benar-benar kreatif dan pintar berakting. Ada keadaan dimana Mami menjadi wanita penggoda dan mengerjai seorang pria beristri. GOKIL!!

Sayang sekali OZ Papi Mami harus usai karena sang Papi, Vecky hengkang dari OZ dan hijrah ke Jakarta. Dan dengan bergantinya sang partner, acara OZ Papi Mami sempat berubah nama. Tapi tetap, Oz Papi Mami yang paling seru!

Saatnya nostalgia.
Saya mempunyai rekaman ketika Papi Mami mengerjai seseorang yang ulang tahun dan ini AMAT SANGAT GOKIL SEKALI. Silahkan unduh dan dengarkanlah kegilaan mereka terutama MAMI VIVIE NOVIDIA

Being Gamer Forever

Awal mula saya menjadi ketagihan dengan game console adalah karena saya sering bergaul dengan teman-teman saya yang kaya raya. Console game adalah barang mewah dan sangat mahal harganya pada saat itu, tapi mereka sanggup membelinya dan beruntungnya saya berteman dengan mereka, sehingga saya bisa mencicipi console game tersebut. Dari mulai nintendo, sega, supernintendo, 3do, PS, PS2 dan XBox saya cicipi dirumah teman-teman saya.



Sebenarnya sedikit menyakitkan menjadi seorang gamer dengan modal pas-pasan. Sempat saya merengek-rengak pada orang tua saya, minta dibelikan beberapa console game yang saya telah sebutkan diatas. Orang tua saya tentu saja tidak membelikannya karena keterbatasan dana. Akhirnya, saya hanya bisa menangis. Orang tua saya akhirnya membelikan saya Nintendo kepada saya sebagai hadiah ketika saya disunat (tentunya dengan bantuan dana sunatan dari warga sekitar :)).

Bertahun-tahun saya bermain Nintendo. Akhirnya saya merengek kepada Bapak saya untuk membeli kaset baru karena game-game yang saya mainkan sudah mulai membosankan. Begitu saya dan bapak saya akan membeli, betapa kagetnya saya karena harga satu kaset game nintendo harganya Rp. 85.000,- dan anda tahu harga nintendonya sendiri? Harganya sekitar Rp. 100.000-an. Untuk kami, harga itu amatn sangat mahal! Akhirnya saya tidak jadi membeli dan tetap bertahan dengan Nintendo dan game yang itu-itu saja. :'(

Saya tetap bertahan dengan Nintendo dan teman-teman saya yang borju telah mengupgrade console mereka dengan Sega, Super Nintendo, 3DO. Saya senang karena saya bisa memainkan console tersebut tanpa perlu membelinya :). Tinggal pinjam saja pada mereka.

Console yang saya beli akhirnya adalah Playstation. Bapak saya membelinya sebagai hadiah ketika saya masuk SMP. Console populer ini akhirnya benar-benar menggantikan nintendo jadul saya. Pengalaman bermain playstion benar-benar sangat luar biasa.

Teman-teman saya lagi-lagi telah mengupgrade console mereka dengan PS2 dan Xbox. Dan saya lagi-lagi hanya mencicipinya lewat pinjam meminjam lagi. Nasib banget jadi gamer tak bermodal.