Showing posts with label Sarasvatī. Show all posts
Showing posts with label Sarasvatī. Show all posts

Konser Sarasvati Sunyaruri

Tanggal 12-12-2013 band indie favorit saya konser lagi! Konser kali ini merupakan launching mini album Sarasvati dan novel ketiga Risa yang berjudul Sunyaruri. Setaun sekali Sarasvati selalu konser gede, asik sih tapi tantangan juga buat sarasvati untuk selalu menghadirkan sesuatu yang lain ditiap konsernya.

Kalo dibanding-bandingin sama konser sebelumnya, misal Nishkala, kalah jauh, euy! Dari segi tempat konser, dekor dan harga tiket masih lebih ok taun lalu waktu konser Nishkala. Nishkala keren banget, lah! Apa karena hanya mini album jadi nampak kurang meriah? Tapi nggak juga, justru kejutan banyak diatas panggung, banyak bintang tamunya. Ada Sarawijayanto, Syaharani, Ink, Fadli Padi dan monolog keren dari Vinca Callista.

Apalagi ya, yang bisa diceritain dari konsernya? Hm.. lupa-lupa ingat saya.. Ahahaha...
  • Malam itu keyboardist favorit saya, Yunita Rachman absen, entah untuk sebentar atau selamanya dari Sarasvati karena katanya mau solo karir. 
  • Mungkin karena sedang launching buku baru, beberapa lagu lama yang Danur banget atau Maddah banget kaya lagu Bilur dan Ivanna ngga dibawain.
  • Sarasvati cinta budaya lokal, setelah lagu Bilur yang disisipi kecapi suling sunda, Sarasvati membuat lagu baru dengan alunan musik keroncong. Kereeeennn!
  • Risa kalo nyanyi nada-nada tinggi sekarang jadi susah nyampe yah?
  • Saya sih ngarepnya di mini album ada lagu yang berbau sunda, eh tapi gak ada.
  • Overall konser yang seruuuu dari Sarasvati!








    Celoteh Tentang Lengkah Maddah Sarasvati

    Malem jum'at tanggal 7 maret 2013 lalu, saya ceritanya ikutan acara Lengkah Maddah Sarasvati. Sejujurnya, acara apa itu saya pun tidak mengerti, karena acara tersebut bukan gig atau konser Sarasvati seperti biasanya. Tapi, karena penasaran, saya daftar saja. Dilihat dari gambar iklan dan panitia yang menyuruh kita memakai sepatu, baju hangat dan makan sebelum acara, sepertinya ini adalah sebuah perjalanan atau semacam petualangan seru.

    Hujan besar yang mengguyur Bandung kala itu tidak menyurutkan niat saya untuk tetap mengikuti acara Lengkah Maddah (ya iyyalah, udah bayar juga, rugi kalo ga dateng). Akhirnya saya registrasi ulang. Setiap peserta mendapatkan nama kelompok dan kelompok saya kala itu adalah SARAH. Team kami beranggotakan 7 orang yaitu saya sendiri, @flantia @hariniwn @riskirika @rakhmannn @vha95 dan Wulan. Ada 6 pos yang akan kami jelajahi jika waktunya memungkinkan dan kami bertekad semua pos harus kami datangi. Benar saja, ternyata acara lengkah Maddah ini adalah sebuah perjalanan ke tempat-tempat seram di kota Bandung, dimana setiap tempat memiliki cerita dan misinya masing-masing. Kita akan berpetualang menggunakan Land Rover dibawah kendali Pak Firman! Yeaaaaah...

    Team Sarah dibawah kemudi Pak Firman berhasil menjelajah 6 pos tadi malam! :D
    Mobil sudah menunggu

    Gedung Rumentang Siang
    Pos pertama yang kami datangi bercerita tentang canting. Kami diminta mencari surat untuk diberikan kepada canting kalau ga salah. Tempat ini bau dupanya juaraa, bau abis. Ada 2 kunti yang ngejaga ruangan. Salah satu kunti ngebanting benda kaya kursi yang bikin kita semua kaget, semaput banget. Surat canting udah dapet tapi, boro-boro ngasih surat ke si canting, kita malah buru-buru kabur. hahahaha... nih suratnya ada di saya. Aneh deh hp saya kameranya ga jalan di tempat ini, error melulu tiap mau foto atau video.

    Rumah Tua di Jalan Jawa
    Pos kedua yang kami datangi bercerita tentang Oma Rose kalau gak salah. Disana petunjuknya kita harus makan sesuatu deh pokonya. Kita disambut orang cebol bongkok pake topeng buat masuk ke rumah. Asli ini pos paling ngeri kalo kata saya.
    Di dalem rumah suasananya remang-remang, ada salib, lagu-lagu jaman dulu dan banyak orang cebol, aduh topengnya ngeri, ganggu pisan lah. 6 Orang masuk ke meja makan, temen 1 si rahman nunggu di ruang tamu, entah diapain dia disana. Yang pasti di ruang makan ada oma Belanda (Oma yang jadi suster gila di Nishkala yang serem abiss). Dia komat-kamit pake bahasa Belanda yang kami semua ngga ngerti. Entah karena saya nyalain HP buat senter dan foto, dia marah-marah sambil megang kepala saya kenceng banget. Njrit! Asli kaget saya, ngeri banget.

    Suasana Rumah jalan jawa

    Akhirnya keingetan sama misi, kita disuruh makan kue. Ada kue di meja kita ambil buat dimakan. Si Wulan beneran makan itu kue (seengga nya dia gigit tuh kue), saya icip2 doang, ternyata itu hanya tipuan. Itu lilin pake krim belatung diatasnya.. sial! Yang lain enak dapet kue beneran. Akhirnya si Oma Belanda ngusir kita sambil marah-marah dan menjerit-jerit. ngeri deh ah pokonya...

    Babakan Siliwangi
    Pos ketiga, pos paling ngga jelas. Misinya disuruh menelusur galeri. Akhirnya kita menelusur galeri lalu kita keluar lagi ahahaha... Geje lah.. ini misinya apa sih sebenernya? Katanya sih disuruh nyari kelereng. Au ah, gelap. Lanjut aja pos selanjutnya.

    SMA 5
    Misinya adalah kita disuruh membereskan mainan pokonya. Ya, karena kita kebanyakan mikir, para dementor mulai ngetuk-ngetuk tongkat ke lantai. Kaget! Akhirnya kita buru-buru naik ke atas. Di tangga menuju ke atas, ada kunti putih dan hantu yang di bathtub. Mayan ngagetin. Sampai di atas suasana remang diiringi lagu-lagu orkestra, ada orang-orang Belanda lagi pada dansa. Eh, yang lagi dansa itu Allyson kan? Lagi kebingungan sama misi dan nyari maenan yang harus di beresin, tiba-tiba suasana berubah mencekam, ternyata kita disuruh nyambung-nyambungin boneka yang terlepas bagian-bagian tubuhnya. Riweuh, pokona mah! Akhirnya beres, kita dikasih gantungan kunci bentuk jempol sama Papa Belanda. Lalu kita lanjut ke pos selanjutnya.

    Kuburan Pandu
    Misi disini adalah kita disuruh nyari bunga di antara batu nisan di Pandu. Waktu itu kita kebingungan nyari batu nisa T. Sera. Setelah hampir 15 menit puter-puter kuburan, kita ngga nemu sama sekali batu nisan dan bunga yang dimaksud. Ada bunga yang kita dapet di salah satu kuburan, tadinya mau kita ambil tapi itu kuburan baru euy, yang meninggalnya Februari 2013, jadi kita ogah ngambilnya, takut bunga punya si empunya. Akhirnya give up, dikasih clue selanjutnya untuk ke pos terakhir.

    Taman Maluku
    Di sini kita misinya hanya berjalan-jalan saja dan di akhir gerbang akan ada pertanyaan nama asli pastur yang    menjadi patung horror di tempat ini. Masalahnya adalah katanya kita akan diganggu oleh hantu jika tidak menyanyikan lagu kesukaan Peter cs. Akhirnya kita catat lagunya dan kami semua bernyanyi sepanjang jalan. Hahaha.. seru. Paling ga enak itu saya ama Wulan yang jalan paling belakang, jelas-jelas diikutin hantu-hantu yang cekikikan di belakang. Diakhir gerbang kita jawab nama pasturnya (hasil googling yak ahahaha) dan kita dapat koin dari dementor.

    Dementor

    Akhirnya 6 pos berhasil kita datangi. Jam 12 malam selesai, kita semua berkumpul di Gedung Rumentang Siang lagi buat makan makanan yang telah disediakan panitia. Dan yang lebih heboh adalah Secret Gig dari Sarasvati! Wow...

    Saya kira ga bakal ada gig dan acara hanya sekedar jalan-jalan tadi saja. Ternyata Sarasvati menggelar secret gig dengan beberapa kejutan pula! Berikut set list Sarasvati Lengkah Madda Secret Gig.
    • Fighting club,
    • Graveyard, 
    • Haunted sleep, 
    • Aku dan buih, 
    • Cut and paste - Yura cover, 
    • Gloomy sunday+bilur, 
    • Solitude - Shella feat Iyay cover, 
    • Ivanna, 
    • Danur feat Arina Mocca, 
    • Mirror feat Tulus 
    • Oh I never know feat Tulus,
    • Story of peter.
    Spesial sekali penampilan Sarasvati saat itu karen mereka mengaransemen lagunya menjadi lebih enak dan berbeda dari biasanya. Kita pun akhirnya menyaksikan Risa duet dengan Arina membawakan lagu Danur di panggung. Yura dan Shella pun mengcover lagu Sarasvati versi mereka sendiri menjadi lebih istimewa. Ada Tulus yang lupa lirik, jadi ke panggung bawa contekan. Risa yang berjoget lagu Tetris, ahahaha... 

    Pokonya malam itu (eh pagi lebih tepatnya) seru sekali. Berpetualang seru, nambah temen baru nambah penglaman baru. Beres sekitar jam 3 pagi dan besoknya harus aktivitas lagi. Super sekali!

    Botram dulu, lapar bro :P

    Rumah Hantu di Konser Nishkala Sarasvati

    Sedikit celoteh tentang konser launching album ke-2 Sarasvati dan buku terbaru Risa Saraswati, Mirror dan Maddah. Digelar malam Jum'at tanggal 1 november 2012 di Sabuga bertepatan dengan suasana Halloween, membuat konser ini benar-benar berbalut suasana mistis dan mencekam.

    Konsep mistis memang sudah menjadi trademark Sarasvati, bagaimana tidak, buku Maddah dan album Mirror memang bercerita tentang kisah sahabat-sahabat Risa yang notabene makhluk halus. Seperti konser Mancawarna, sebelum masuk ke area panggung, penonton dipaksa untuk masuk dan menikmati 'Rumah Hantu' terlebih dahulu. Pada konser Nishkala ini rumah hantunya lebih seram dari pada konser Mancawarna. Saya sendiri benar-benar menikmati wahana rumah hantu ini.

    Tahu tidak hei Risa (ya kali aja doi baca blog gue), suasana menyeramkan di konser Nishkala menjadi inspirasi saya membuat '#HorrorSeries' di instagram. Berbekal kamera standar di hape xperia ray, saya mengbadikan beberapa objek menyeramkan di rumah hantu Nishkala. Keterbatasan fungsi kamera, suasana indoor di malam hari serta pencahayaan yang minim membuat hasil jepretan saya tidak terlalu baik dan dipenuhi noise. Dengan sedikit teknik editing dari beberapa aplikasi image editor di android, gambarnya jadi sedikit lebih baik.

    Berikut beberapa hasil jepretan saya tersebut.








    Sebenarnya masih banyak wahana dalam rumah hantu tersebut yang saya abadikan lewat kamera xperia ray, namun sebagian besar fotonya tidak terlalu bagus.

    Akhir kata, konser Nishkala ini benar-benar menjadi sebuah pengalaman konser yang sangat seru dan berkesan. Bisa dibilang semua seni ada disini mulai dari musik, teater sampai visual art disajikan dengan sangat serius dan indah. Top markotop untuk konser Nishkala Sarasvati ini.

    Album Kedua Sarasvatī Adalah Album Terakhir?


    Sumber: Profile Picture FB Risa Saraswati

    Beberapa twit terakhir dari Risa Saraswati sempat membuat saya kaget dan haru. Isi twitnya seperti ini : 


    Klik link artikelnya, bacalah dan diakhir artikel akan ada tulisan seperti ini :

    Ya, album kedua Sarasvati mungkin adalah album terakhir dari Sarasvati! Entah mengapa tercetus kalimat itu dari Risa yang jujur membuat saya sebagai fansnya Sarasvati benar-benar kecewa. Seperti membangkitkan luka lama saat Risa keluar dari Homogenic, masih ingat dengan status FB-nya "Panggung itu bukan milik saya lagi" :(

    Entah apa yang terjadi dengan Sarasvati sehingga memberi kabar bahwa album kedua yang sedang digarap adalah album terakhir. Bukan bermaksud bergosip, tapi mungkinkah terjadi hal-hal yang tidak enak di tubuh Sarasvati dalam proyek album ke dua ini sehingga Risa akhirnya menakdirkan bahwa Sarasvati hanya cukup sampai 2 album saja?

    Takdir sudah ditentukan, tetapi takdir bukan merupakan sesuatu yang kekal dan mungkin suatu saat Sarasvati akan menarik ucapannya dan tetap berkarya sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Bisa jadi Sarasvati akan bubar dan Risa akan membuat sebuah proyek baru, hanya Risa yang tahu.
    Nonton Konser Mancawarna Sarasvatī

    Nonton Konser Mancawarna Sarasvatī

    Belum genap setahun dari launching album perdananya, Sarasvatī kembali membuat kejutan dengan menggelar konser tunggal pada tanggal 14 April 2011 di Dago tea house. Hal ini membuktikan bahwa Sarasvatī semakin diterima dan disukai masyarakat. Tiket konsernya pun ludes hanya dalam beberapa hari. Ckckck teh risa...

    Hari H dan sorenya hujan besar. Baru sekarang bela-belain naik motor jauh-jauh hujan-hujanan, sempat nyasar pula untuk nonton konser. Dari tempat parkir sampai tempat penukaran tiket, saya dan adik saya jalan dengan cueknya pakai ponco berdua (mirip barongsai lah). Niat gaya datang ke konser akhirnya baju basah, rambut kelimis, pake sendal jepit di sana. Oke, kembali ke topik.

    Begitu masuk, kita dikagetkan dengan sesosok hantu (lebih tepatnya manusia memakai kostum kunti), makhluk halus sepertinya sudah menjadi image Sarasvatī. Sebelum masuk Hall, kita terlebih dahulu harus memasuki sebuah ruangan yang disetting sedemikian rupa menyerupai galeri barang-barang antik dihiasi beberapa aktor yang berperan menjadi makhluk-makhluk mistis. Tidak hanya sampai di sana, kemistisan masih bisa kita lihat di kiri-kanan panggung, dimana terdapat sekumpulan hantu di kiri panggung sedang menatap kuburan di sebelah kanan panggung. Momentum malam jum'at benar-benar di manfaatkan untuk konsep konser Sarasvatī ini.

    Konser dibuka oleh seorang lelaki (juru kunci?) yang membacakan puisi sunda (jangjawokan atau pupuh, entah disebutnya apa), dilanjutkan dengan vokal Risa diiringi solo gitar. Saya sangat suka lagu itu, indah sekali. Ada yang tahu judulnya?
    Konser kali ini terasa sangat kolosal karena ada lebih dari 40 musisi di atas pentas. Musik Sarasvatī menjadi lebih unik karena dipadukan dengan bohemian orchestra dan karinding attack. Satu persatu lagu-lagu dari album Story of Peter dibawakan dengan baik oleh Sarasvatī. Menikmati musik Sarasvatī malam itu, seperti mendengar musik Walt Disney dicampur musik pedesaan Jawa Barat (sulit membayangkannya :P). Benar-benar unik.

    Belasan lagu dibawakan Risa malam itu. Selain membawakan lagu dari albumnya mereka juga membawakan lagu-lagu lain seperti tiga titik hitam, surya tenggelam, dan sebuah lagu baru ciptaan Risa yaitu Aku dan Buih. Risa sempat berkolaborasi dengan vokalis ERK (Cholil) membawakan lagu nasional Gugur Bunga dan Syukur. bangga sekali saya mendengarnya. Lagu itu didedikasikan pula untuk seniman sunda yaitu Alm. Kang Ibing.

    Saya ingin bercerita sesuatu yang saya anggap sangat ajaib di konser Sarasvatī ini. Beberapa minggu sebelum konser, saya teringat sebuah lagu yang saya tidak tahu judul lagunya. Saya berfikir, sepertinya Risa Saraswati cocok sekali membawakan ulang lagu ini. Sempat ingin mengutarakan di twitter, tapi berhubung saya tidak tahu judul lagunya maka saya simpan saja dalam hati. Di konser itu sesuatu terjadi, Risa membawakan lagu yang saya inginkan dan akhirnya saya tau judul lagunya. Dia membawakan lagu Melati Suci. Saat itu saya langsung bilang "SUBHANALLAH.." keajaiban terjadi. Saya langsung menyimak, bengong, sedikit berkaca-kaca kala itu.

    Sárasvatī EP Launch - Story of Peter (Kembalinya Sang Biduan)

    Tanggal 22 Juli 2010 menjadi tanggal bersejarah untuk seorang Risa Saraswati (mantan vokalis Homogenic) yang berhasil menggelar launching EP perdananya Story of Peter di Bumi Sangkuriang dan berhasil membuktikan bahwa dia masih bisa eksis di dunia musik walaupun telah berpisah dari Homogenic. Dan malam itu menjadi malam istimewa untuk saya karena akhirnya dapat melihat penampilan Risa diatas pentas kembali dan mendengarkan suara merdunya secara langsung. Penampilannya malam itu benar-benar menjadi obat penawar rindu bagi siapapun yang menyukai suaranya dan penampilannya di atas panggung.

    Yang membuat gigs malam itu spesial adalah, selain free of charge alias GRATISAN, Sarasvatī menggandeng banyak para seniman musik indie terkenal, seperti Dimas Ario (BOTC), Egi Anggara (Cherbomb), Akew (Beside), Diantra (Hollynobody.) dan lain-lain. Didukung oleh sekelompok musik orkestra (string, brass) dan dilengkapi dengan 4 orang backing vokal. Tampil perdana Sarasvatī kala itu benar-benar all out dan kolosal.

    Malam itu acara dibuka oleh penampilan 2 band indie dengan musik yang sangat kental dengan nuansa etnis, yaitu Deugalih and Folks dan Tigapagi. Deugalih and Folks menggabungkan musik pop/rock, jazz dan unsur-unsur musik Bali sedangkan Tigapagi menggabungkan musik pop dengan nada-nada pentatonis sunda. Mungkin alasan panitia mengundang 2 band indie yang musiknya kental dengan nuansa kedaerahan itu disesuaikan dengan Sarasvatī yang salah satu lagunya mengandung unsur etnis juga.

    Sekitar jam 10.30 Sarasvatī naik pentas dengan dress code hitam-hitam. Setelah perkenalan singkat ia langsung menggeber lagu pertama yaitu Cut and Paste. Hm.. bunyi-bunyian drum statis di awal lagu mengingatkan saya pada Homogenic. Dilanjutkan dengan lagu ke-2 yaitu Fighting Club, Arina Mocca tampil sebagai cameo di lagu ini.

    Ada hal unik di gigs malam itu yaitu penampilan dari mahasiswa seni rupa ITB yang berakting menjadi Peter, dengan kostum khusus buatan mereka. Dia berjalan dikerumunan penonton dan sukses membuat penonton bingung serta menjadi hiburan tersendiri. Ditambah lagi Risa yang memanggil-manggil nama Peter dengan eerie voice-nya, membuat saya sedikit merinding takut Peter yang asli hadir di atas panggung.

    Sarasvatī mengcover lagu milik Fanky Sahilatua yang berjudul Perjalanan. Lagu itu ia dedikasikan untuk kedua orang tuanya. Saya suka cara Risa membawakan lagu itu, dan sesekali saya lihat mata Risa berkaca-kaca saat menyanyikan lagu itu, sangat menyentuh.



    Lagu Bilur menjadi lagu paling mencekam yang dibawakan Sarasvatī. Dengan cahaya lampu yang remang-remang, terdengar suara dentingan piano dan munculah seorang penyinden ke pentas membawa lilin. Lagunya begitu galau. Menurut Risa, lagu ini diangkat dari kisah nyata nan tragis. Lagu ini sangat unik karena menggabungkan unsur sunda kedalamnya. Sang penyinden menyanyi dipertengahan lagu diiringi suara suling bambu dan kecapi sunda. Benar-benar perpaduan yang luar biasa dan menurut saya ini adalah lagu terbaik dari Sarasvatī.

    Penampilan Sarasvatī ditutup oleh sebuah lagu yang berjudul Story of Peter yang ia dedikasikan untuk sahabat ghaib-nya Peter. Peter sang makhluk halus menjadi inspirasi Risa dalam bermusik. Wajar saja dari mulai lagu dan tema panggungnya sangat kelam, ditambah lagi suasana malam jum'at kala itu. Sedikit menyeramkan dan tidak sedikit yang merasa merinding, entah karena kedinginan, penampilan Sarasvatī yang spektakuler atau karena suasana yang kelam tadi. Over all, gigs yang sangat keren dan sebuah langkah yang berhasil oleh Sarasvatī (terutama Risa Saraswati) untuk mulai memasuki dunia musik (kembali).

    Download Sarasvati - Oh I Never Know
    Artikel Terkait :