Sebuah Mixtape yang Terinspirasi dari Novel Dunsa (Vinca Calista)

Dunsa ada sebuah novel fantasi karya Vinca Calista, seorang penulis asli Indonesia. Saya sangat bersemangat sekali dengan novel ini karena ini adalah novel fantasi Indonesia pertama yang saya baca (sepertinya sih begitu). Imajinasi luar biasa sang penulis berhasil menciptakan Dunsa dan sekarang Dunsa telah membuat saya berimajinasi untuk membuat mixtape di 8tracks!

Karena saya adalah seorang j-rpg geek, mixtape ini merupakan kumpulan dari beberapa soundtrack j-rpg game yang saya suka kemudian dengan imajinasi yang saya miliki, saya cocokkan dengan situasi yang ada dalam dunia Dunsa. Mixtape ini sebenarnya dibuat sebelum saya membaca novelnya, setelah saya baca saya update kembali listnya agar sesuai.

Sebenarnya kalau mau dibuat lebih detail mungkin bisa lebih dari 50 lagu untuk membuat mixtape ini, tapi saya batasi 14 saja.

Tema pembuka
Chrono Cross ~Time's Scar~ - Yasunori Mitsuda

Merphilia Dunsa
 The Archylte Steppe - Masashi Hamauzu

Fastehagen
City of Commerce - Keiichi Okabe, Kakeru Ishihama, Keigo Hoashi, Takafumi Nishimura

Istana Naraniscala
Near the Water - Hitoshi Sakimoto

Perpustakaan Wiyata dan Putri Neve
Days With Classmates - Hitoshi Sakimoto

Merphilia & Skandar theme, 
A Flower Blooming in the Slums - Takeharu Ishimoto

Jeritan para Fatta
Song of Prayer - Nobuo Uematsu

"I miss you, Cleorinda.." Lukisan putih dan jiwa baik Mergorgo 
Febronia - Yuki Kajiura

Pernyataan Hekatoth dan sakit hati Zauberei
Melody of Agony - Takeharu Ishimoto

Ratu Veruna, Ratu Merah yang dibenci dunia
The World's Enemy (from FFVII "One-Winged Angel") - Kazuhiko Toyama

Terpisah dari team 
Separate Paths - Masashi Hamauzu

Pertarungan terakhir
Gods Bound by Rules - Keiichi Okabe, Kakeru Ishihama, Keigo Hoashi, Takafumi Nishimura

Pesta rakyat dan kemenangan
Another Termina - Yasunori Mitsuda

Bruzila Bertin & Tirai Banir
Carried on Rippling Waves -Genso Suikoden II- - Shigeyoshi Kawagoe

Klik di sini untuk mendengarkan.

Tips Hemat Internetan di Android

Sering sekali saya mendapat banyak pertanyaan, "Android itu boros pulsa buat internetan ya?" atau "Kalau pake android itu harus berlangganan paket internet ya?" jawabannya adalah "Tidak juga :)". Memang pada awalnya saya juga kaget karena waktu masih pakai hp winmo atau motorola rokr zaman dulu koneksi gprs selalu aktif dan pulsa tidak terkuras kecuali saya masuk ke aplikasi yang memang membutuhkan koneksi internet, tapi di android ini ketika saya aktifkan data gprs dan saya tidak melakukan browsing, cuma main game dan mainin handphone doang tapi pulsa tau-tau berkurang. Hal tersebut bisa jadi karena system android yang melakukan sync data atau beberapa aplikasi yang me-load konten iklan ke internet.

Kali ini saya akan sharing beberapa hal yang saya lakukan agar tetap ngirit internetan di hp android bagi anda yang tidak memakai paket internet atau yang paket internetnya berquota.

Install Droidwall
Aplikasi ini berfungsi untuk memfilter aplikasi-aplikasi mana saja yang sudah terinstall di handphone yang bisa melakukan koneksi ke internet via wifi atau gprs. Kalau saya sih, untuk wifi ceklis semua sedangkan gprs paling 2 atau 3 aplikasi saja.

Install JuiceDefender
Aplikasi ini sebenarnya berfungsi untuk menghemat baterai namun ada fiturnya yang sangat berguna yaitu mematikan koneksi internet secara automatis ketika hp dalam kondisi standby. Kita tidak perlu khawatir kehilangan pulsa karena lupa mematikan gprs.


Browsing Pakai Opera Mini 4.2
Opera Mini 5 atau 6 memang lebih keren tampilannya, tapi kalau mau lebih irit lagi untuk browsing mending pakai Opera Mini 4.2 karena kompresi site kontennya lebih sadis.


Slick Messenger
Untuk yang gemar chatting, Slick Messenger bisa menjadi aplikasi chatting alternatif tampilan sederhana, lebih irit, ada data counternya untuk memantau data internet/gprs yang digunakan.


Manfaatkan Wifi
Ini sih sudah pasti, kita bisa ke tempat-tempat yang ada hotspotnya atau manfaatkan wifi laptop di rumah. Saya sih biasanya internetan via wifi adhoc.


Jangan Lupa Matikan GPRS
Ini juga sudah pasti, pakai gprs seperlunya saja.
Mencoba Gingerbread Android 2.3 di Galaxy 551

Mencoba Gingerbread Android 2.3 di Galaxy 551

Hari Minggu tengah malam saya buka lounge 551 di kaskus dan jeng, jeng... di sana sudah ramai membicarakan Gingerbread untuk 551. Wow.. setelah sempat dianak tirikan karena tidak disebut ketika pembagian jatah roti jahe, akhirnya 551 user bisa happy juga dapat update gingerbread walaupun firmwarenya masih khusus untuk Eropa.

Saya yang saat itu berencana untuk melakukan factory reset galaxy 551 saya karena terlalu banyak aplikasi yang saya install dan malas meng-uninstall satu-satu (hampir 200 aplikasi) mulai berfikir untuk sekalian saja melakukan flashing Gingerbread ini. Dan setelah saya ikutin cara-caranya di kaskus ([OFFICIAL LOUNGE] Samsung Galaxy I5510/I551), akhirnya saya berhasil upgrade ke Gingerbread 2.3.4 + ganymade3, walaupun awalnya sedikit trouble gara-gara usb bentrok sama modem.

Kesan-kesan...

Kalau saya bilang sekarang jadi lebih smooth dan lancar, itu saya yakin karena 200an aplikasi saya hilang dan aplikasi masih dari bawaan firmware :| jadi ya selayaknya hape baru beli.

Saya coba install game-game berat yang sebelumnya lancar tapi suka hilang kendali dan hang di tengah-tengah permainan (Dead Space, Twisted land, Age of Zombie), saya mainkan dan hasilnya adalah lebih lancar, tidak hang/hilang kendali. Sekali lagi saya ragu, apa karena aplikasi yang saya install masih sedikit atau karena pengaruh Gingerbread. Saya kurang tahu teknisnya, tetapi ini merupakan kemajuan!

Batre jadi lebih boros. Setelah menelisik, ternyata cahaya keyboard fisik menyala ketika layar menyala walaupun sedang tidak dalam keadaan terbuka. Ko tau? Saya intip dan ternyata di kaskus pun kasusnya sama. Solusinya saya sih install keyboard backlight control.

Tombol qwerty sedikit bermasalah di symbol. GPS awalnya susah ngelock, tapi setelah itu lancar.

Link2SD jalan, tapi selalu gagal mounting 2nd partition di awal (ketika hp dinyalakan), jadi harus quick reboot manual, cape!

Semoga saja ada solusi dari kekurangan-kekurangan Gingerbread versi Eropa ini atau sekalian saja modifikasi romnya biar lebih maknyus :P

-----edit-----
mungkin artikel ini sudah ketinggalan jaman dan sudah ada ROM terbaru untuk galaxy 551, cek lounge 551 di kaskus ya! :)

Ketagihan Game Dev Story

Jika ada game yang sangat adiktif di android, itu adalah Game Dev Story! Saya tau game itu setelah melihatnya di gamespot.com dan nilai game tersebut adalah 9, wow! Tanpa pikir panjang lagi langsung saja saya download dan install di hp android saya.

Game bergenre simulasi ini mengajak kita untuk mengelola sebuah perusahaan game. Hal yang pertama dilakukan adalah menentukan nama perusahaan kemudian memilih pegawai yang memiliki skill value yang baik dan sesuai dengan jobdesknya(coder, designer, sound enginer dan writer). Setelah itu kita dapat membuat game dengan genre dan type tertentu, contohnya genrenya racing dan type F1 Racing. Jika genre dan type nya tidak sesuai, pegawai mu akan memandang pesimis dengan hasil penjualannya, sebaliknya jika cocok makan pegawai mu akan optimis dan semangat dalam mengerjakan proyek game tersebut.



Kita harus menetukan pula game kita itu untuk konsol apa. Yang menarik adalah konsolnya merupakan plesetan dari konsol yang ada di dunia nyata seperti IES(NES), Playstatus (Playstation), Game Kid(Game Boy). Harus diperhatikan juga bahwa game konsol itu akan hilang di pasaran dan digantikan dengan konsol yang baru, sehingga kita perlu mengupgrade konsol dengan membeli lisensinya.

Jika game kita sudah selesai maka, game tersebut bisa kita beri judul suka-suka kita dan game kita akan dinilai oleh para reviewer dan biasanya akan berpengaruh pada penjualan. Untuk meningkatkan penjualan dan penggemar, kita perlu mengiklankan game kita tersebut dengan majalah, online advertising dan lain-lain. Semakin banyak mahal ongkos iklan, semakin banyak penggemar dan akan meningkatkan pamor perusahaan.



Ada beberapa event menarik di sini seperti ajang penghargaan game tahunan dimana game yang telah kita buat akan diikutsertakan dalam penghargaan tersebut. Jika kita menang kita akan mendapatkan uang dan pastinya kebanggaan dong :D. Ada juga event pameran game tahunan dimana kita bisa menghadiri atau tidak dan kita bisa menyewa artis atau spg untuk menarik minat pengunjung. Terkadang kita juga mendapat surat dari fans yang isinya biasanya rasa senang, puas atau kekecewaan terhadap game yang kita buat.

Semakin sukses perusahaan kita, maka kita bisa berpindah kantor ke tempat yang lebih luas yang nantinya kita bisa merekrut lebih banyak pegawai. Untuk menaikkan skill, pegawai kita bisa kita naikkan levelnya atau melatihnya. Melatih pegawai juga akan mengeksplor genre dan type game baru.

Masih banyak elemen-elemen lain dalam game ini dan pastinya semakin membuat kamu semakin ketagihan untuk terus memainkan game ini.
Eka Sakti @ 8tracks.com

Eka Sakti @ 8tracks.com

Setelah sebelumnya bereksperimen membuat mixtape suka-suka pribadi Gazing At The Sky, saya di kenalkan pada situs 8track.com oleh teman saya di twitter, Ginna R. Di sana saya bisa mengupload lagu-lagu kesukaan saya, membuat playlist dan memberi keterangan singkat tentang playlist tersebut. Satu playlist dibatasi 8 lagu saja yang menurut saya cukup. Sebetulnya sedikit sih, minimal 10 pengennya tapi 8 lagu cukup lumayan mempermudah mix lagu, kebanyakan juga bingung cari lagunya.

Situs ini bagus untuk kalian yang ingin mengekspresikan mood kalian dengan membuat playlist musik suka-suka kalian karena prosesnya cukup simple, cukup upload lagu, atur urutan lagu, kasih nama mixnya dan beri keterangan lalu publish. Ini bukan mixtape dan jangan harap bisa download lagu-lagunya. Kalau mixtape (seperti yang saya buat) itu cukup ribet, karena harus di rekam ulang agar menjadi 1 file.

Silahkan klik http://8tracks.com/eka_sakti yang ingin mendengarkan mix 8 track yang saya buat, semoga cocok di saya dan cocok di anda, hehehe..

Gazing At The Sky

"Gazing at the sky and let's waving goodbye"



Tiger Baby - Sweetheart
Hot Chip - The Warning
Lou Rhodes - Icarus
Jonsi - Go Do
Massive Attack - Tear Drop
Owl City - Fuzzy Blue Lights
The Bird and The Bee - Heard It On The Radio
The Weepies - Can't Go Back Now
Ólöf Arnalds – Innudir Skinni
Manic Street Preachers - Your Love Alone Is Not Enough
Jonna Lee - The District Sleeps Alone Tonight
Spiderbait - Glockenpop
Ocean Colour Scene - I Told You So

Download mixtape

Makan Malam Bersama Risa Saraswati

Hari Minggu 26 Juni 2011 menjadi hari spesial dan tak akan pernah saya lupakan karena saya berkesempatan untuk makan malam bersama idola saya Risa Saraswati vokalis Sarasvati. Nasib seseorang siapa yang tahu, sejak tahun 2004 saya mengidolakan dia dan hanya bisa mengagumi suaranya tapi akhirnya saya bisa berjumpa dan makan malam bersamanya.

Kesempatan ini saya dapatkan karena saya mengikuti kuis @sarasvamily di twitter. Saat itu hanya iseng karena saya mengikuti pertanyaan pertama di detik-detik terakhir. Ketika saya berhasil ke pertanyaan ke-2, saya mulai bersemangat dan benar-benar niat memenangkan kuis tersebut. Akhirnya saya menang juga. Alhamdulillah, saya, Risa, Juju @infojurig dan Arin akan segera berjumpa.

Risa menjanjikan untuk bertemu di Laos Cihampelas sekitar jam 7 malam. Saya dan Arin datang lebih awal. Awalnya biasa saja, tetapi ketika dikabarkan bahwa Risa dan Juju sudah di parkiran, jantung saya berdegup kencang, ingin cepat-cepat bertemu. Momen ini sudah sangat saya nantikan.

Akhirnya Risa dan Juju datang dan langsung menyapa saya dengan hangat. Juju konsisten menggunakan topengnya, alhasil dia tidak ikut makan dan jatah pizzanya saya lahap saja :).

Acara malam itu hanya makan-makan dan bincang-bincang biasa. Setiap detiknya mengalir lepas. Selalu saja ada topik pembicaraan darinya. Akhirnya saya menceritakan kepada Risa bahwa postingan saya tentang Risa Saraswati yang berjudul "Risa Saraswati Bukan Vokalis Homogenic Lagi!!" adalah unek-unek saya tentang Risa. Senang sekali rasanya :).

Satu hal yang saya kagumi saat itu adalah sosok Risa Saraswati sangat humoris dan hangat. Berlama-lama dengannya tidak akan membosankan. Rahang saya sampai pegal-pegal karena tidak henti-hentinya saya tertawa mendengar candaanya. Apalagi kalau sudah bercanda dengan admin @sarasvamily :D. Tapi tetap saja, Risa menyimpan sisi galau yang saat itu tidak ia tunjukkan.

Sedikit fakta tentang Risa:
- Ia pernah ditawari menjadi 'Paranormal Cantik' di acara Tukul, tapi ia menolak.
- Mudah-mudahan, sebelum launching full albumnya, akan ada 'Secret Show' dari Sarasvati.
- .. apalagi ya lupa, hahaha :D



Dengan baiknya, Risa mengundang adik saya untuk makan malam bersama juga. Adik saya adalah penggemar fanatik Sarasvati dan ketika ia ditelpon Risa untuk datang makan bersama, ia sangat senang sekali karena sebelumnya ia sempat sirik pada saya. Alhamdulillah ini rezeki mu juga, dik :).

Perut kenyang, hati riang. Rasanya tak ingin berpisah dengan mu malam itu Teh Risa Saraswati. Saya sangat berterimakasih sekali atas waktunya. We'll always love you!
ekAPture

ekAPture

ekAPture

Itu adalah nama photoblog terbaru saya. Di sana saya mencoba memposting hasil jepretan kamera hp saya. Semua foto di photoblog saya diambil menggunakan kamera hp Samsung Galaxy 551. Sorry kalau gambarnya jelek-jelek, maklum masih amatir di bidang fotografi. Ok, ini linknya.

ekAPture
Nonton Konser Mancawarna Sarasvatī

Nonton Konser Mancawarna Sarasvatī

Belum genap setahun dari launching album perdananya, Sarasvatī kembali membuat kejutan dengan menggelar konser tunggal pada tanggal 14 April 2011 di Dago tea house. Hal ini membuktikan bahwa Sarasvatī semakin diterima dan disukai masyarakat. Tiket konsernya pun ludes hanya dalam beberapa hari. Ckckck teh risa...

Hari H dan sorenya hujan besar. Baru sekarang bela-belain naik motor jauh-jauh hujan-hujanan, sempat nyasar pula untuk nonton konser. Dari tempat parkir sampai tempat penukaran tiket, saya dan adik saya jalan dengan cueknya pakai ponco berdua (mirip barongsai lah). Niat gaya datang ke konser akhirnya baju basah, rambut kelimis, pake sendal jepit di sana. Oke, kembali ke topik.

Begitu masuk, kita dikagetkan dengan sesosok hantu (lebih tepatnya manusia memakai kostum kunti), makhluk halus sepertinya sudah menjadi image Sarasvatī. Sebelum masuk Hall, kita terlebih dahulu harus memasuki sebuah ruangan yang disetting sedemikian rupa menyerupai galeri barang-barang antik dihiasi beberapa aktor yang berperan menjadi makhluk-makhluk mistis. Tidak hanya sampai di sana, kemistisan masih bisa kita lihat di kiri-kanan panggung, dimana terdapat sekumpulan hantu di kiri panggung sedang menatap kuburan di sebelah kanan panggung. Momentum malam jum'at benar-benar di manfaatkan untuk konsep konser Sarasvatī ini.

Konser dibuka oleh seorang lelaki (juru kunci?) yang membacakan puisi sunda (jangjawokan atau pupuh, entah disebutnya apa), dilanjutkan dengan vokal Risa diiringi solo gitar. Saya sangat suka lagu itu, indah sekali. Ada yang tahu judulnya?
Konser kali ini terasa sangat kolosal karena ada lebih dari 40 musisi di atas pentas. Musik Sarasvatī menjadi lebih unik karena dipadukan dengan bohemian orchestra dan karinding attack. Satu persatu lagu-lagu dari album Story of Peter dibawakan dengan baik oleh Sarasvatī. Menikmati musik Sarasvatī malam itu, seperti mendengar musik Walt Disney dicampur musik pedesaan Jawa Barat (sulit membayangkannya :P). Benar-benar unik.

Belasan lagu dibawakan Risa malam itu. Selain membawakan lagu dari albumnya mereka juga membawakan lagu-lagu lain seperti tiga titik hitam, surya tenggelam, dan sebuah lagu baru ciptaan Risa yaitu Aku dan Buih. Risa sempat berkolaborasi dengan vokalis ERK (Cholil) membawakan lagu nasional Gugur Bunga dan Syukur. bangga sekali saya mendengarnya. Lagu itu didedikasikan pula untuk seniman sunda yaitu Alm. Kang Ibing.

Saya ingin bercerita sesuatu yang saya anggap sangat ajaib di konser Sarasvatī ini. Beberapa minggu sebelum konser, saya teringat sebuah lagu yang saya tidak tahu judul lagunya. Saya berfikir, sepertinya Risa Saraswati cocok sekali membawakan ulang lagu ini. Sempat ingin mengutarakan di twitter, tapi berhubung saya tidak tahu judul lagunya maka saya simpan saja dalam hati. Di konser itu sesuatu terjadi, Risa membawakan lagu yang saya inginkan dan akhirnya saya tau judul lagunya. Dia membawakan lagu Melati Suci. Saat itu saya langsung bilang "SUBHANALLAH.." keajaiban terjadi. Saya langsung menyimak, bengong, sedikit berkaca-kaca kala itu.

Membuat Mixtape

Mixtape. Saya sendiri kurang paham apa pengertian dari mixtape, tapi yang saya tau mixtape adalah kegiatan membuat kompilasi lagu untuk kepentingan pribadi bukan komersil (kurang lebih begitu).Kegiatan ini sebenarnya sering saya lakukan ketika saya masih abg di jaman 90-an. Saat itu saya menggunakan media kaset kosong dengan durasi 1 jam atau 2 jam. Kalau ada uang lebih saya akan memilih kaset kosong berdurasi 2 jam. Yang saya lakukan saat itu adalah merekam lagu-lagu yang saya suka lewat radio dengan menggunakan tape recorder.

Banyak kejadian pedih kala itu. Sangat sulit mencari lagu yang bersih dari suara penyiar karena pasti awal dan akhir lagu terpotong oleh suara penyiarnya. Itu sudah nasib. Kemudian, biasanya saya akan tune-in di radio yang memutar lagu request-an pendengarnya dan saya akan request lagu kesukaan saya secara On Air serta tidak lupa diakhiri dengan kata, "Lagunya jangan di potong ya..!" dengan penuh harap agar sang penyiar memutar lagu dari awal hingga usai. *saya biasa request di Maestro Fm bandung kala itu.

Biasanya saya memisahkan antara lagu Western, lagu Indonesia dan lagu Jepang ke album/kaset yang berbeda agar tidak tercampur. Sumber lagu Western saya dari berbagai radio tapi seringnya di Maestro Fm dan Paramuda. Kalau lagu Jepang biasanya saya rekam dari radio Garuda Fm dan lagu Indonesia dari mana saja (bebas lah).

Rekaman lewat tape recorder itu tidak selalu mulus, kadang pita kaset bergoyang karena sering merekam ulang, memutar rewind dan kebanyakan menekan pause. Pernah pita kasetnya putus atau kusut gara-gara sering melakukan rekaman. Kesulitan lainnya adalah sulit mengatur durasi agar musik pas di kaset, tapi kejadian yang sering terjadi adalah di akhir kaset musik selalu terpotong.

Itulah sekelumit kisah pembuatan mixtape saya di masa lalu. Jaman dulu ada juga jasa pembuatan mixtape dengan cara memilih beberapa lagu dan dibuat dalam bentuk audio cd. Sayang, sekarang kasetnya sudah hilang entah kemana. Mixtape merupakan cara terhemat dalam mendengarkan musik favorit karena kita tidak perlu membeli albumnya, cukup rekam single andalannya yang sering diputar di radio.

Saat ini saya sedang berusaha membuat mixtape/kompilasi lagu-lagu yang pastinya sesuai dengan selera saya (egois). Di era serba digital seperti sekarang, saya akan kumpulkan beberapa musik berformat mp3 dan akan saya sharing di sini. Tujuannya sebenarnya untuk memback-up lagu dan berbagi, siapa tahu ada beberapa lagu yang disukai, monggo diunduh. :)
Risa Saraswati - Es Lilin (Eka's Ringtone)

Risa Saraswati - Es Lilin (Eka's Ringtone)

Lama tidak berkicau tentang Risa Saraswati. Postingan ini sebenernya penting nggak penting sih. Ada sesuatu yang saya simpan selama ini dan rasanya sayang jika tidak di share. Kalian semua pasti tau, Risa katanya pintar menyinden. Saya sendiri belum pernah mendengarkan dia nyinden/ngawih satu lagu penuh, tapi saya sempat menyimpan suaranya menyanyikan lagu Es Lilin dan itu keren banget. Durasinya pendek, tapi bagus juga buat dijadiin ringtone sms, hahaha.. enjoy
Risa Saraswati - Es Lilin (Eka's Ringtone)

Pengalaman Menggunakan Galaxy 551

Sudah hampir satu bulan saya menggunakan Hp ini. Galaxy 551 ini Saya beli di BEC dengan harga Rp. 2.650.000 + anti gores. Bentuk paketnya simple, boxnya kecil, dapet 2 cd driver, 1 earphone standar (kualitasnya biasa saja tapi tidak terlalu buruk), micro sd 1GB, charger, buku petunjuk, kartu garansi. Galaxy 551 enak digenggam karena tidak terlalu tipis dan konturnya membulat ukurannya juga Lebih berat kalau dibanding xperia x8. Saya kurang suka dengan hp yang tipis dan ringan, kalau disimpan di saku suka ga kerasa.

Hp ini suka dibanding-bandingkan sama LG Optimus One. Awalnya saya juga ngeceng LG, tapi qwerty keyboard dan harga di bawah LG (saat itu terpaut 200rb-an) membuat saya lebih memilih Galaxy 551. Galaxy 551 memiliki layar yang besarnya sama dengan LG Optimus One yaitu 3.2 inchi, namun resolusi Galaxy ini rendah yaitu 240x400 yang katanya akan berpengaruh kompatibilitas aplikasi android yang akan dijalankan di Galaxy 551. Tapi sejauh ini saya tidak menemukan aplikasi apa yang tidak bisa jalan di sini. Ada yang bisa menyebutkan? Katanya swift keyboard tidak bisa jalan di Galaxy 551. Lha? buat apa capek-capek pake swift keyboard kalau ada keyboard aslinya. Dengan virtual keyboard bawaan Galaxy pun pengetikan terbilang nyaman.

Galaxy 551 sudah froyo dan support multi touch. Auto rotate berjalan dengan baik pada aplikasi tanpa perlu menggeser keyboard, namun untuk auto rotate di menu dan homescreen memang perlu menggeser keyboard terlebih dahulu. Setiap sentuhan di layar, direspon dengan baik dan cukup cepat.

Untuk sarana hiburan, Galaxy 551 menyediakan kamera 3,15 MP auto focus, fm radio, pemutar musik. Untuk kualitas audio pemutar musiknya menurut saya biasa saja. Tersedia juga equlizer untuk dipilih sesuai selera, tapi sepertinya tidak cukup membantu kualitas audionya, saat ini saya selalu memilih 'classic' atau tanpa equalizer sama sekali.

Hasil kamera dan video.

*Macro*


*Outdoor*

*Indoor*

*Video*

Untuk koneksi internet, android ini boros sekali karena selalu singkron ke internet untuk mengupdate aplikasi (entahlah dia ngapdet apa). Berbeda ketika saya menggunakan winmo, gprs akan terpakai jika saya membuka aplikasi chat, internet, dll. yang membutuhkan koneksi internet. Kalau saya tidak menggunakannya, tidak akan berhubungan dengan internet. Namun android ini ketika saya tidak menggunakan aplikasi, selalu saja systemnya konek ke internet. Sebenarnya koneksi data bisa kita matikan atau pakai saja internet unlimited supaya tenang, tapi ya pintar-pintar kita mengaturnya.

Galaxy 551 menggunakan baterai Lithium Ion 1200 mAh. Penggunaan wajar, sewajar-wajarnya (nelpon sebentar, smsan, standby) bisa 2 hari lebih. Tapi tangan ini selalu gatal untuk selalu memainkan hp ini, alhasil daya tahannya berkurang menjadi 1 hari (pemakaian wajar + koneksi internet seperlunya + hiburan).

Overall, saya puas dengan hp ini. Baru beli hp ini, sudah akan muncul lagi Samsung Galaxy Ace. Ckckckck,, menyesal? Tidak! Teknologi android terus berkembang. Kalau saya menunggu untuk mencari yang lebih baik, kapan belinya? Kapan coba androidnya? Kapan puasnya? Hehehehe...

Resmi #ngandroid Dengan Samsung Galaxy 551

Sudah sejak pertengahan tahun 2010 saya ingin merasakan Android. Sistem operasi untuk handphone ini sangat populer karena didukung oleh Google serta open source berbasis Linux sehingga bisa kita modifikasi sesuka hati. Aaah.. saya tidak terlalu mengerti masalah itu, yang pasti android didukung oleh ratusan ribu aplikasi yang siap memberdayakan dan memberikan nilai lebih terhadap handphone android. Di twitter saya cukup teracuni oleh @dokterdroid lewat twitnya yang berbau android (Dokter kok ngasih racun, damn u dokter! Becanda.. hehehe xP). Ditambah lagi teman sekantor saya telah memiliki android juga. Saya semakin ngiler.

Diakhir tahun 2010, keinginan saya untuk merasakan android sudah tidak tertahankan. Saat itu, saya mencari handphone android yang harganya berkisar 2-3jutaan. Memilah-milih handphone android cukup membuat saya pusing tujuh keliling. Banyak sekali hal yang saya inginkan. Ingin yang layarnya besar, ada qwerty keyboard, kamera harus bagus dan versi android yang bisa diupgrade. Tadinya saya mencoba bersabar menunggu harga HTC Desire dan Samsung Galaxy S turun ke harga 3 jutaan. Tidak mungkin! Hahaha.. bisa-bisa nunggu 2012 baru beli android.

Hampir saja saya gelap mata membeli Xperia X10 minipro yang saat itu harganya berkisar 2,3jt. Semua fitur handphone yang saya inginkan ada di sana. Tapi, setelah saya membaca review Xperia X10mp ternyata banyak yang kecewa. Saya senang dengan fitur qwerty keyboar dan kamera 5mp auto fokusnya, namun layarnya yang terlalu kecil dan daya tahan baterai sangat mengecewakan para pengguna xperia x10mini pro.



Setelah itu saya mulai mengincar Nexian Journey. Walaupun "hp cina", tapi dukungan android OS dan komunitasnya membuat hp ini terlihat cukup powerfull dan harganya cukup murah yaitu berkisar 1jutaan. Dengan semangat saya mencarinya di BEC Bandung, namun tidak saya temukan satu pun Nexian Journey. Akhirnya ada di Dukomsel tapi harganya 1,9jt. Malassss... kalau harganya 1,5 saya pasti beli. Ya sudahlah.. saya urungkan niat membeli Nexian Journey.


Setelah beberapa lama, saya membaca twit @dokterdroid dan saya membaca info mengenai Samsung Galaxy 551. Semua fitur yang saya inginkan ada dan harganya sesuai budget saya. Langsung saya mencarinya ke BEC. Harga Samsung Galaxy 551 2,7 jutaan. Layarnya lebih besar dari x10mp, baterai lebih awet dan sudah android Froyo. Sejauh ini saya sangat menikmati hp ini dan dengan dukungan Android saya semakin cinta! *lebay...